Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Jual Rambut Demi SPP

 Dini duduk di tepi tempat tidurnya, tangan gemetar memegang selembar kertas tagihan SPP sekolah. Angka di sana terasa begitu besar, apalagi setelah ayahnya meninggal bulan lalu. Keluarganya sekarang tenggelam dalam utang, dan ibunya sudah bekerja seharian hanya untuk bisa menyediakan makan sehari-hari. Jika ia tidak membayar uang sekolah ini, ia tidak akan bisa mengikuti ujian kelulusan. Padahal, ia sudah berada di tahun ketiga SMK—tinggal selangkah lagi ia bisa mendapatkan ijazah dan mencari pekerjaan yang lebih baik. Dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Rambut hitamnya yang panjang terurai hingga pinggang, sedikit kusut karena ia terus-menerus memainkannya saat berpikir. Dini memang selalu dikenal cantik, dengan tubuh ramping dan wajah yang manis. Tapi saat ini, kecantikan itu tidak bisa memberinya uang. Dari luar, terdengar suara ibunya sedang berbicara dengan tetangga tentang pinjaman lagi. Dini menggigit bibir, tapi segera berhenti. Ia tidak ingin menambah be...