Sewa Dibayar Rambut di Kepala
Pagi itu, mentari baru saja menyengat, tapi hawa di sekitar kos-kosan sudah terasa gerah. Arman, dengan kaus merah longgar dan celana panjang kain yang sedikit kusut namun tetap rapi, melangkah santai menyusuri lorong petak-petak kamar. Usia Arman baru 24 tahun, sarjana yang belum lama merayakan kelulusannya itu baru itu kini harus melaksanakan mandat Ayahnya untuk mengurus kosan, warisan kakeknya. Matanya dengan jeli, memastikan semuanya tertata tanpa masalah. Ini hari pertamanya resmi jadi pengurus, dan ia ingin terlihat cekatan, meski sebenarnya ia lebih suka bersantai di balik laptopnya. Baru saja ia hendak memeriksa kran air di ujung lorong, sebuah pintu di salah satu petak terbuka. Sesosok gadis mungil keluar, membawa ember dan alat cuci. Rambutnya hitam legam, panjangnya menjuntai hingga pantat, diikat asal-asalan namun tetap terlihat tebal dan indah. Wajahnya manis, sebenarnya, tapi tertutup oleh raut lelah dan pakaiannya yang sederhana, bahkan sedikit lusuh: rok hit...